Jumat, 12 Maret 2010

SOSIALISASI SIAGA BENCANA KEPADA DHARMA WANITA DAN PKK KOTA BANDUNG

Selasa, 09/03/2010
Jangan Panik Menghadapi Api Akibat Kebocoran Elpiji
Tendi Mahadi - detikBandung

Bandung - Ketenangan menjadi sangat menentukan ketika menghadapi api yang muncul akibat kebocoran elpiji. Hal ini yang belum banyak dipahami, sehingga kebakaran yang bermula dari kompor dan elpiji terus meningkat.

Kepala Damkar Kota Bandung Prijo Soebiandono mengatakan, meningkatnya kebakaran yang berasal dari kompor, menandakan perlunya perhatian terhadap kemampuan ibu rumah tangga.

"Dalam 3 tahun terakhir, kebakaran yang berasal dari kompor dapur terus meningkat. Sementara akibat arus pendek cenderung menurun," tuturnya kepada detikbandung, di sela-sela sosialisasi siaga bencana bagi ibu Dharma Wanita dan PKK Kota Bandung, di Aula Kantor Dinas Kebakaran Kota Bandung, Jalan Sukabumi No.17, Selasa (9/03/2010).

Prijo menambahkan, ibu rumah tangga yang banyak beraktivitas di dapur dan dekat dengan kompor, cenderung menjadi pihak pertama yang bisa melihat kebakaran. Karena itu perlu upaya edukasi dalam memadamkan api secara cepat dan tepat.

"Ibu-ibu itu tulang punggung keluarga di dapur, jadi kalau ada kebakaran, mereka harus tahu apa yang harus mereka lakukan," papar Prijo.

Sementara itu, Ketua Penggerak PKK Kota Bandung Nani Dada Rosada mengatakan, ketenangan dalam menghadapi kebakaran adalah modal penting termasuk dalam menyelamatkan anak-anak dari kebakaran tersebut.

"Sebagai ibu, anak-anak adalah prioritas untuk diselamatkan. Namun ketenangan adalah modal penting yang harus dimiliki," tuturnya.

Sosialisasi ini diikuti sekitar 200 anggota Dharma Wanita dari berbagai instansi tingkat Kota Bandung, seperti Dishub, Binamarga, serta tim penggerak PKK Kota Bandung.

Peserta sosialisasi diperlihatkan cara memadamkan api yang berasal dari elpiji 3 kilogram. Ujung selang gas yang biasanya disambungkan ke kompor, dibiarkan lepas. Selanjutnya disulut menggunakan korek api sehingga nyala api agak besar. Petugas mendemostrasikan cara mematikannya yakni dengan cara ditiup atau dengan melepaskan regulator.

Selain itu didemonstrasikan juga cara memadamkan api menggunakan kain basah dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Selanjutnya para peserta diajak berkeliling sekitar kantor damkar dengan menggunakan 3 mobil damkar.
(lom/lom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar